Agriradar adalah teknologi pertanian yang menganalisis kandungan air dan hara tanah menggunakan frekuensi gelombang radio tinggi. Sistem ini memancarkan gelombang, mengukur pantulannya, dan menghasilkan peta 3D kondisi tanah.
Optimalisasi Pertanian Presisi
Sektor pertanian modern berjuang menyeimbangkan produktivitas tinggi dengan keberlanjutan lingkungan. Kunci utamanya terletak pada x yang ideal—memastikan nutrisi tepat, dalam dosis akurat, dan pada waktu optimal. Sayangnya, praktik konvensional seringkali akurat dan membuang-buang sumber daya. Kegagalan mengelola nutrisi secara efisien tidak hanya meningkatkan biaya bagi petani, tetapi juga menjadi penyebab utama degradasi tanah dan polusi .
Metode pengambilan sampel dan analisis tradisional tidak akurat dan memakan waktu karena tidak merepresentasikan variabilitas lapangan secara real-time atau spesifik. Hal ini memaksa penggunaan pupuk 'rata-rata' yang menyebabkan pemborosan (berlebihan) atau hasil kurang optimal (kekurangan).
Penilaian kebutuhan nutrisi seringkali hanya berdasarkan jadwal tetap atau pengalaman, bukan data aktual. Pendekatan non-real-time ini mengakibatkan nutrisi tidak diberikan pada fase pertumbuhan yang paling kritis.
Proses tradisional yang panjang menyebabkan keterlambatan respons terhadap kekurangan atau kelebihan nutrisi, membuat petani kehilangan momen kritis untuk intervensi yang tepat, dan pada akhirnya berdampak negatif pada kesehatan tanaman serta potensi hasil akhir.
Our Solution & Core Benefits
Agriradar
Mempercepat perolehan data kandungan air tanah dan defisiensi nutrisi.
Agriradar
Rekomendasi pemupukan lebih tepat sasaran sesuai kondisi tanah nyata.
Agriradar
Mengurangi pemborosan pupuk dan biaya operasional melalui keputusan berbasis data.
Drone mengumpulkan data kelembaban tanah (melalui Radar) dan defisiensi nutrisi tanaman (melalui Kamera Multispektral) dari area perkebunan. Proses ini merupakan pengambilan data secara terpadu yang memastikan akurasi dan sinkronisasi.
Data yang terkumpul dari lapangan diunggah ke server segera setelah proses pengumpulan. Data ini kemudian akan melalui proses pre-processing dan analisis awal di sistem basis pengetahuan (KBS) untuk persiapan pengolahan lanjutan.
Hasil analisis yang sudah terproses (DSS) dikirimkan kepada manajer. Manajer dapat memantau kondisi lapangan secara real-time dan menerima rekomendasi pupuk yang spesifik lokasi untuk diimplementasikan, menutup siklus presisi.
Component Breakdown for Precision Planning.
Sensor Kamera dengan spesifikasi pixel size yang mencapai 3.75 μm dapat mendeteksi 6 Jenis Kelas dari klasifikasi unsur hara yang dimiliki oleh tanaman.
Sensor Radar yang digunakan menggunakan UWB Stepped Frequency Continous Wave dengan jarak deteksi 2 Meter hingga 5 Meter.
Kemampuan jelajah dan scanning tanaman yang mencapai 300m²/menit.
Dashboard dalam produk Agriradar dapat menampilkan resume dari data-data lahan, termasuk estimasi dan realita hasil analisis.
Actionable Intelligence via Intuitive Interfaces.
Setelah data lapangan diolah melalui Decision Support System (DSS), hasil analisis yang kompleks diterjemahkan menjadi informasi yang mudah dipahami dan dapat ditindaklanjuti. Ini semua terpusat melalui antarmuka web dan aplikasi AgriRadar.
Manajer mendapatkan akses ke Dashboard Web AgriRadar yang berfungsi sebagai pusat kendali operasional. Di sini, data yang terproses disajikan melalui grafik, diagram lingkaran, dan laporan komprehensif. Interface ini tidak hanya menyajikan data status, tetapi juga memungkinkan Realization Monitoring —membandingkan rekomendasi pemupukan (Estimation) dengan implementasi aktual (Realization)—untuk evaluasi efektivitas. Semua fitur ini dilindungi oleh Access Policy sistem, menjamin keamanan data.
Peta Klasifikasi Defisiensi Hara adalah hasil visual paling vital dari DSS. Peta ini secara langsung mengubah data sensor yang kompleks menjadi perintah aksi yang jelas di lapangan. Dengan mengelompokkan lahan perkebunan ke dalam zona-zona warna, AgriRadar mengidentifikasi secara tepat area mana yang mengalami kekurangan nutrisi (seperti N dan K, N, P, K, dan Mg) dan area mana yang masih Sehat. Visualisasi ini menghilangkan dugaan (guesswork) dan memastikan dosis pupuk diterapkan secara spesifik lokasi (location-wise), sehingga meminimalkan pemborosan sumber daya dan memaksimalkan efisiensi.
Actionable Intelligence via Intuitive Interfaces.
Agriradar menyediakan solusi end-to-end, mulai dari proses pemetaan hingga analisis data yang komprehensif. Setiap tahap dilakukan secara profesional untuk memastikan hasil yang presisi dan relevan dengan kebutuhan klien.
Klien mendapatkan akses ke aplikasi Agriradar untuk melihat hasil dan laporan selama masa kontrak.
Dimulai dengan proyek percontohan untuk Kelompok Petani Kecil di Pangalengan, Sukabumi, dan Cianjur.
Mempromosikan ke Kelompok Petani Kecil lainnya di Jawa Barat.
Sistem ini menggunakan Portable IoT Node untuk memantau kondisi vegetasi dan tanah, mengirim data melalui Internet Network ke Disbun Office untuk pemantauan berkelanjutan.
Tim riset kami fokus pada pengembangan aplikasi remote sensing menggunakan satelit dan UAV (drone) untuk manajemen pertanian, perkebunan, dan kehutanan. AgriRadar adalah bagian dari platform pemrosesan data yang lebih besar, yang menyalurkan informasi ke sistem aplikasi.